Selasa, 11 November 2014

MAKALAH ROH KUDUS



SEKOLAH TINGGI TEOLOGIA BAPTIS  MEDAN




MAKALAH
KEPENUHAN ROH KUDUS

Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat
Dalam Menempuh Mata Kuliah
TEOLOGI SISTEMATIKA IV

Dosen Pengampu : Pdt. Alex Ginting, M.Th

Oleh :
Thomas Aristiawan
NIM : 11.01.0016
Medan
2013
DAFTAR ISI

BAB I
            Pendahuluan           ……………………………………………………………   1         
BAB II
            Kepenuhan Roh Kudus
            II.I. Pengertian kepenuhan Roh Kudus ……………………………… 2
            II.II. Dasar dari Alkitab untuk di penuhi Roh Kudus ………………..   4
            II.III. Bagaiman di penuhi Roh Kudus ………………………………..   5
            II.IV. Ciri-ciri orang yang di penuhi Roh Kudus …………………….   8
BAB III
            III.I. Kesimpulan ……………………………………………………….     13
            III.II. Daftar pustaka …………………………………………………...      15








BAB I
PENDAHULUAN

            Agama Kristen percaya dan mengimani Allah Tri Tunggal ( Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus ). Dari ketiga oknum ini masing-masing mempunyai peran yang berbeda namun mempunyai kesetaraan yang sama,yaitu sama-sama Allah yang Kudus, dan yang layak di sembah.
Dalam kehidupan orang Kristen Roh Kudus merupakan oknum yang sangat penting berperan dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam dunia pelayanan, seperti yang tercantum dalam Kisah Para Rasul 1 ayat 8 ( Murid Yesus akan menerima kuasa untuk melayani Allah  ketika mereka menerima Roh Kudus),  sebenarnya yang selalu menjadi pertanyaan di kalangan orang  Kristen sekarang adalah apa yang dimaksud dengan kepenuhan Roh kudus dan bagimana cara agar dapat di penuhi dengan Roh Kudus sehingga mempuyai kuasa dan bisa melayani Allah.
            Dalam makalah ini penulis akan menjelaskan apakah yang di maksud dengan kepenuhan Roh kudus, dan penulis berharap setelah membaca makalah ini para pembaca bisa mengerti dan memahami apa yang dimaksud dengan kepenuhan Roh Kudus.







BAB II
II.I. Pengertian Kepenuhan Roh Kudus.
1.    Kepenuhan Roh Kudus
Sebagai hasil dari Baptisan Roh Kudus kita bisa mengalami kepenuhan Roh , yaitu kita di bawah kuasa Roh. Ketika kita dipenuhi Roh kita akan menyatakan mujizat Tuhan dan hidup dengan kuasa Allah sehingga kita biasa menang di dunia. Yohanes 16:33, Orang yang di penuhi dengan Roh adalah orang yang memiliki damai sejahtera, mampu mengalahkan dunia, yang menyatakan kuasa anak Allah, yang menyatakan karunia-karunia Roh , sehingga biasa melayani gereja yaitu tubuh Kristus.  
Arti kepenuhan Roh adalah keadaan seseorang ada di bawah kuasa Roh , atau keadaan seseorang dibawah pemerintahan Roh Kudus. Maka Roh Kudus memakai seseorang sesuai dengan kehendakNya.[1]
“ Air di rumah kami diambil dari sebuah waduk yang berasal airnya dari dua mata air pegunungan yang terus mengalir secara tetap dan tidak pernah kering walaupun musim kemarau. Kami memakai air secukupnya untuk keperluan kami, dan mata air dari pegunungan terus mengalir secara berkelimpahan kedalam waduk. Itulah gambaran nyata arti dari “ di penuhi  Roh “ .
            Di penuhi Roh Artinya di kendalikan atau di kuasai oleh kehadiaran dan kuat kuasa Roh. Dalam Efesus 5: 18 paulus mengatakan “ janganlah kamu mabuk oleh anggur , karena anggur menimbulkan hawa nafsu , tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh ”. Maka kita “ di bawah pengaruh “ Roh, Kita tidak berbuat sesuatu hanya dengan kekuatan dan kemampuan kita sendiri, Roh yang memberi  kuasa kepada kita.[2]
A.   Konteks Pemakaian Istilah
Di dalam bahasa Yunani ada dua istilah yang hampir bersamaan untuk menyatakan “ kepenuhan “ Istilah yang pertama adalah “ Pleroma ” yang artinya sesuatu yang di penuhi , misanya “ rumah di penuhi dengan perabot “ , dan istilah yang kedua adalah  “ plerouste “ yang artinya adalah sesuatu yang memenuhi, misalnya “ perabot yang memenuhi rumah “ . Dalam hal yang pertama istilah ini mempunyai pengertian yang pasif , sedangkan pada hal yang kedua istilah ini mempunyai magna  yang aktif.
Dalam Alkitab , Kis 2:4; 4:8,3, memakai istilah dalam pengertian pasif, oleh LAI istilah ini di artikan dengan “ penuh dengan “ dan dalam inggrisnya dengan “ filled with “ sedangkan pada istilah “ plerousthe “ menggambarkan keberadaan seseorang yang penuh atau sudah di penuhi dengan sesuatu “ dalam bahasa inggrisnya “ full with “ misanya Kis 6:3,5; 7:55. Hal ini sangat jelas karena pulus sangat mengkontraskan “ kepenuhan Roh Kudus “ dengan mabuk “ karena kepenuhan anggur “ ,karena orang yang kepenuhan anggur tidak dapat mengkontrol ( mengendalikan ) dirinya.
Istilah “ di penuhi “ ( Filled with ) seperti yang terdapat dalam KIS dipakai dalam konteks dimana roh kudus bekerja dengan tiba-tiba dan mengambil kekuasaan penuh terhadap diri orang yang di hinggapiNya, Misanya Kis 2:4, 4:8, 4:31.
Berbeda dengan istilah “ penuh dengan “ ( Full with ) konteks nya ialah bahwa jemaat mula-mula itu akan memilih orang yang ” melayani meja ” persaratanya adalah orang yang “ penuh dengan Roh Kudus “ . Istilah ini di pakai untuk menggambarkan kondisi rohani seseorang yang di hubungkan dengan pertumbuhan imannya, Kis 6:3-5, kata yang sama juga dipakai untuk stefanus  Kis 7:55.

B.   Makna Istilah “ kepenuhan  Roh Kudus “

1.    Makna kepenuhan Roh Kudus yang di terjemahkan dengan “ Filled with “ atau di penuhi dengan  adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan aktifitas Roh Kudus yang secara tiba-tiba terjadi untuk memampukan orang percaya untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang tidak biasa dilakukan orang tersebut, dan kepenuhan yang seperti ini tidak terjadi terus menerus yaitu sifatnya sementara. Dalam situasi seperti ini kontrol sepenuhnya berada di tangan Roh Kudus.

2.    Dalam istilah “ Filled with “ yang diberikan dalam bentuk imperatif atau perintah berarti orang percaya di minta agar membuka diri untuk terus menerus di penuhi oleh Roh Kudus, dalam rangka lebih cepat mendewasakan hidup orang percaya dalam iman.[3]


II.II. Dasar dari Alkitab untuk di penuhi Roh.
“ Hendaklah kamu penuh dengan Roh “ berlaku bagi semua orang Kristen dimana dan kapan saja, tak ada kekecualian, kta di perintahkan agar penuh dengan Roh , jadi kita berdosa jika kita tidak di penuhi dengan Roh. Menarik sekali untuk mengetahui dari bahasa aslinya tulisan paulus ini  “ penuh dengn Roh “ itu, berarti terus menerus di penuhi dengan Roh, kita tidak di penuhi sekali saja seperti ember yang di isi air.
Secara harfiah Efesus 5:18 mengatakan , “ terus menerus lah dipenuhi dengan Roh “ . Dr. Merrill C. Tenny membandingkan ini dengan situasi sebuah dapur di rumah petani jaman dahulu. Di salah satu sudut dapur di rumah tersebut terdapat sebuah bak ,diatas bak itu ada pipa yang terus menerus dialiri air dari mata air di luar. Dengan mengalir nya secara tetap, maka bak tersebut tetap terisi oleh air yang baik . Dengan arti yang sama orang Kristen hendaknya jangan membiarkan dirinya kekosongan Roh kemudian di penuhi kembali lagi ; tetapi hendaknya ia menerima petunjuk dan kekuatan terus menerus dari Roh sehingga ia tetap penuh dan melimpah.
Pemenuhan yang terus menerus oleh Roh Kudus ini juga di ajarkan oleh Yesus ( Yohanes 4 ) dalam pembicaraanNya dengan wanita Samaria di sumur Yakub, Yesus juga membicarakan tentang Roh Kudus dengan cara yang sama  pada ( Yohanes 7:38 ). Mata air yang terus meluap dan sungai yang terus mengalir itu adalah persediaan yang tetap dari berkat Roh Kudus yang tersedia bagi semua orang Kristen.[4]

II.III. Bagaiman dipenuhi oleh Roh Kudus.
Dalam kehidupan ini, kususnya orang Kristen sering kali mendengar ungkapan atau pertanyaan “ Bagaimana saya dapat di penuhi Roh kudus? “, Menarik sekali bahwa tak ada satu tempat pun di dalam Alkitab di mana kita mendapatkan cara yang jelas dan teliti bagai mana kita dapat di penuhi Roh Kudus.
Orang percaya pada abad pertama, mereka sudah tahu bahwa hidup yang di penuhi Roh itu adalah kehidupan normal orang Kristen. Bagai mana dengan jaman sekarang, banyak orang kisten yang bingung tentang kepenuhan Roh atau bagaimana cara agar saya di penuhi Roh?.
Jika kita melihat dalam Perjanjian Baru secara keseluruhan maka kita tidak usah ragu-ragu dalam pikiran kita mengenai arti kehidupan yang di penuhi Roh, atau bagai mana kehidupan yang di penuhi oleh Roh menjadi nyata dalam kehidupan. Pengajaran Perjanjian Baru tentang bagi mana di penuhi Roh kudus dapat di ringkas dalam tiga istilah : Pengertian, kepatuhan, dan berjalan dalam Iman.
1.    Pengertian
Langkah pertama agar di penuhi oleh Roh adalah pengertian. Yaitu ada hal-hal kita ketahui dan mengerti-kebenaran tertentu yang di nyatakan oleh Allah kepada kita melalui FirmaNya. Kebenaran pertama yang kita mengerti ialah bahwa Allah telah memberikan kepada kita Roh kudusNya dan Ia tinggal di dalam kita.
Allah telah berjanji bahwa Roh hidup didalam anda jika anda milik Kristus, anda harus menerimanya kenyataan ini dengan Iman.Kita juga harus mengerti bahwa Allah memerintahkan kita agar penuh dengan Roh, itu berarti bahwa adalah kehendakNya bagi anda untuk di penuhi dengan Roh. Allah ingin agar kita hidup dalam kehidupan yang di kendalikan  dan dibimbing oleh Roh, “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."  ( Lukas 11:13 ). Jika kita gagal untuk di penuhi dengn Roh Kudus bukanlah keengganan atau kesalahan  Allah, melainkan kesalahan itu keseluruhannya ada pada kita.
Hal yang mengahalang-menghalangi pekerjaan Roh Kudus dalam kehidupan kita adalah Dosa, sebelum kita dapat dipenuhi oleh Roh Kudus kita harus menyelesaikan dosa secara jujur dan lengkap akan setiap dosa kita yang kita ketahui dalam hidup kita. Tidak akan ada pemenuhan Roh tanpa penyucian dosa, dan langka pertama dalam pembersihan dosa ialah kesadaran akan kehadirannya.
Setelah menyadari akan kehadiran dan keberadaan dosa dalam kehidupan, langkah selanjutnya adalah pertobatan (menerima Tuhan Yesus sebagi Tuhan dan juru selamat pribadi ) dan mengakui segala dosa di hadapan Allah serta memohon ampun kepada Allah, karena hanya dengan cara  inilah dapat menyelesaikan persoalan dosa dalam kehidupan (Roh kudus datang dan tinggal di dalam kehidupan kita ).
2.    Kepatuhan
Langkah kedua agar di penuhi Roh Kudus adalah kepatuhan. Kepatuhan yang di maksud adalah kita meninggalkan jalan kita sendiri dan sungguh berusaha untuk tunduk kepada Kristus sebagi Tuhan dan di kuasai olehNya dalam segala bagian dari kehidupan kita.
Intisari dari dosa ialah kemauan sendiri dari kehidupan di tempatkan sebagi  pusat kehidupan. Cara untuk di penuhi dan di kuasai oleh Roh Kudus adalah menempatkan Kristus sebagi pusat kehidupan. Hal ini baru bisa terjadi jika kita menyerakan kepadaNya, jika kita memperbolekan DIa menjadi Tuhan dalam kehidupan kita.
3.    Iman
Langkah terakhir dalam pemenuhan Roh Kudus saya sebut “ berjalan dalam Iman “ .  Titik yang terpenting  adalah ketika kita berserah kepada Allah dan kehendakNya, kita di penuhi dengan Roh Kudus. Roh Kudus mengendalikan dan menguasai kita. Sekarang kita bertindak sesuai dengan kebenaran itu dan berjalan atau hidup penuh dengan keyakinan bahwa Allah telah memenuhi kita, dan kita ada di bawah kendaliNya.
Seorang Kristen yang sudah dilahirkan kembali seharusnya tidak lagi memikirkan ingin kembali kepada kehidupan yang lama. Jika telah memenuhi syarat-syarat firman Tuhan agar penuh dengan Roh Kudus terutama pertobatan dan kepatuhan , maka secara pribadi dapat mengatakan kepada diri sendiri “ oleh Iman saya tahu saya di telah dipenuhi dengan Roh Kudus “. 
Hal yang harus diingat pada titik ini :
1.    Kita harus ingat bahwa pemenuhan Roh Kudus itu bukan soal perasaan tetapi soal iman. Mungkin kita akan merasakan dengan kuat akan dekatnya Allah kepada kita pada waktu kita di penuhi atau mungkin tidak. kita harus percaya akan janji Allah, bukan perasaan kita.
2.    Kita juga harus ingat bahwa kepenuhan itu bukan berarti bahwa kita menjadi sempurna dan tanpa dosa, artinya adalah bahwa kita di kendalikan oleh Roh, tetapi dosa itu masih merupakan suatu realitas, bersembunyi dan siap menyerang pada kesempatan pertama. Mungkin kita tidak bercacat dalam keinginan kita untuk melayani Kristus, tetapi itu tidak menjadikan kita tanpa kesalahan, oleh anugrah Kristus yang tinggal di dalam kita, inilah nilai kehidupan kita sehari-hari, juga nilai pekerjaan sehari-hari kita,yakni “ tidak bercacat “
Hal ini membawa pada kebenaran yang terakhir tentang kepenuhan Roh kudus : pemenuhan Roh Kudus seharusnya bukan kejadian satu kali untuk selamanya, tetapi suatu realitas yang terus menerus dalam kehidupan kita setiap hari, selama kita hidup.
Seperti yang kita lihat kata kerja bahasa Yunani yang di pakai Paulus dalam perintahnya dalam Efesus 5:18 “ hendaklah kamu penuh dengan Roh “ mengandung ide bahwa kita harus tetap sedang di penuhi dengan Roh Kudus. Kita sudah menjadi rumah Allah, ditinggali oleh Roh kudus. Namun Ia hanya dapat memenuhi mereka yang mau mengosongkan “ si aku “ dan berserah kepadaNya. Oleh sebab itu penyerahan aktif ini harus berjalan terus menerus tiap hari dalam kehidupan kita.[5]

II.IV. Ciri-ciri Orang yang di penuhi Roh kudus
Bagaimanakah ciri-ciri dari seseorang yang dipenuhi oleh Roh Kudus?
1.Taat pada Roh Kudus
Orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang taat kepada-Nya dengan sepenuh hati. Roh Kudus bukan "Coca-Cola", yang bila diisi sampai penuh akan meluap. Hanya pada saat Oknum Allah menguasai oknum kita, kehendak-Nya menguasai kehendak kita, kebenaran-Nya menguasai pikiran kita, cinta kasih-Nya menguasai emosi kita, maka seluruh keberadaan kita akan dipenuhi oleh-Nya karena kita taat.
Ketika Oknum Allah sudah berada di dalam kita dan menguasai diri kita, pikiran kita tidak dibunuh. Tuhan tidak akan membuat pikiran kita tidak berfungsi, sebaliknya Dia akan memimpin kita, hingga kita menjadi begitu berpengetahuan dan bijaksana, yaitu pengetahuan dan bijaksana yang sesuai dengan firman Tuhan. Lalu, cinta kasih kita bukan lagi mencintai berdasarkan orang yang satu suku dan satu bangsa dengan kita, yang kalau bukan sesuku atau sebangsa, maka kita membencinya. Kita akan dipimpin hingga kita mempunyai cinta kasih dan sesuai dengan emosi Tuhan. Kita mencintai yang dicintai Tuhan dan kita membenci yang dibenci-Nya. Kita tidak lagi memedulikan apa suku atau warna kulit orang itu. Kita hanya tahu yang dicintai Tuhan, itulah yang kita cintai, dan yang dibenci Tuhan, itulah yang kita benci. Emosi kita sesuai dengan Tuhan. Kehendak, pilihan, dan kemauan kita sesuai dengan arah pimpinan-Nya. Seluruh keberadaan kita taat pada Roh Kudus yang adalah Tuhan dan Pemimpin kita.

2.Hidup Kudus
Orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang hidupnya telah diubah oleh pengaruh Roh Kudus dan firman, sehingga dia menjadi orang yang suka akan kekudusan. Karena dipenuhi Roh Kudus, dengan sendirinya orang tersebut tidak menyukai hal yang palsu, yang tidak benar, yang tidak suci, dan yang menyeleweng. Semua hal yang tidak beres akan dia singkirkan. Karena Roh Kudus memenuhi dirinya, maka tidak ada sesuatu yang tidak kudus boleh berada di dalam dirinya. Hidup suci yang dimiliki oleh orang yang dipenuhi Roh Kudus tidak dapat ditiru, diimitasikan, dipalsukan, atau dibuat-buat. Suci adalah suci. "Berbahagialah mereka yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah." (Matius 5:8)
Siapakah di antara kita yang suci? Tidak ada seorang pun yang suci di hadapan Tuhan. Tetapi pada waktu Roh Kudus memenuhi hati kita, paling tidak kita mempunyai keinginan untuk menjalani hidup yang suci. Sebelum kita mencapai kualitas kesucian di dalam segala aspek, kita sudah memunyai keinginan yang sempurna. Bila kita mau dibersihkan oleh Tuhan secara total, secara mutlak, dan mau menyerahkan diri kepada-Nya, maka Dia akan memberikan kesucian pada kita, hingga hidup kita memuliakan Dia. Komentar John Calvin mengenai keinginan yang sempurna itu: "Orang suci bukanlah orang yang tanpa dosa, tetapi seseorang yang memunyai kepekaan yang tinggi terhadap dosa sekecil apapun." Sungguh suatu kalimat yang sangat agung. Kesucian yang disertai penyerahan total membuktikan orang itu sudah dipenuhi Roh Kudus. Namun, tidak berarti dia sudah luput dari semua dosa.
3.Menjunjung tinggi Firman Tuhan
Orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang hatinya dipenuhi dengan firman dan segala hikmat Tuhan yang tersimpan di dalam kekayaan firman-Nya. Jadi, Roh Kudus dan firman tidak bisa dipisahkan karena Roh Kudus adalah Roh kebenaran. Orang yang menyebut diri mengabarkan kebenaran, tapi tidak menitikberatkan Roh Kudus dan pimpinan-Nya,Orang yang mengaku diri dipenuhi Roh Kudus, tetapi berita yang disampaikan tidak sesuai dengan firman, itu pun omong kosong. Orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang menitikberatkan kehendak dan pimpinan Roh Kudus atas dirinya serta menyampaikan berita yang sesuai dengan Alkitab. Kedua hal ini menjadi satu. Ketika dia memberitakan, Roh mengurapi, karena itu berita yang dia sampaikan menjadi jelas sesuai dengan Alkitab.[6]
4. Haus Akan Tuhan (Mazmur 42:1)
“ Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya  Allah. “
Orang yang dipenuhi Roh Kudus mereka pasti haus akan Tuhan, karena Roh Kudus akan mengingatkan mereka untuk selalu bersekutu dengan Tuhan.  Kehausan yang diberikan oleh Roh Kudus kepada mereka, membuat mereka selalu merindukan hadiran Tuhan.
5.Haus Firman Tuhan ( Marmur 1:3)
“  Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil “.
Yang kedua adalah mereka haus akan firman Tuhan, mereka tidak mungkin hidup tanpa Firman TUhan, Roh Kudus memberikan mereka kehausan yang dalam untuk merenungkan Firman Tuhan siang dan malam. Mereka akan tekun belajar firman Tuhan setiap hari, karena mereka sadar Firman itu adalah kekuatan bagi rohani mereka.
6.Berani bersaksi. ( Kisah Para Rasul 1:8).
“ Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Ketika kita baca ayat ini, maka kita tahu, dampak yang pertama dalam hidup orang percaya adalah “BERANI BERSAKSI TENTANG YESUS”, Petrus yang dikenal seorang pengecut, tetapi setelah dipenuhi Roh Kudus, dia menjadi seorang yang berani bersaksi, 3000 orang bertobat. Setidaknya tiga hal ini akan menolong anda untuk mengetahui apakah anda sudah dipenuhi Roh Kudus atau tidak? Tuhan Yesus Memberkati.[7]
7.Menghasilkan Buah Roh
Orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang menghasilkan buah Roh. Menghasilkan buah Roh Kudus adalah bukti atau fakta yang tidak bisa dipalsukan. Alkitab mengatakan, "... dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka" (Matius 7:20). Kalau sebatang pohon disebut pohon ara, tentunya tidak akan membuahkan semak duri, bukan? Bisakah kita menemukan buah ara di semak duri, bisakah kita menemukan buah anggur di atas semak? Tidak mungkin. Semak menghasilkan semak, durian menghasilkan durian, semangka menghasilkan semangka, anggur menghasilkan anggur, tetapi semak duri tidak akan menghasilkan buah mangga. Roh Kudus memenuhi seseorang, maka orang itu akan menyatakan hidup dengan etika yang baru, yaitu etika dari Roh Kudus. Hal ini tidak bisa dipalsukan. Bukan saja demikian, orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang penuh dengan cinta kasih Allah. Dengan cinta kasih yang memenuhi hatinya itulah dia tahu bagaimana membagi-bagikan anugerah surgawi, anugerah untuk hidup di dunia, dan anugerah yang cukup untuk tiap-tiap hari kepada orang lain.
Orang yang dipenuhi Roh Kudus, tidak akan melalui hidupnya dengan hanya memikirkan dirinya sendiri. Roh Kudus akan menolong dia meninggalkan hidup yang berpusat pada diri sendiri dan menerima hidup yang berpusat pada kemuliaan Tuhan. Roh Kudus tidak akan memperbolehkan seseorang hidup bagi dirinya sendiri, karena kasih Kristus akan mendorongnya, sehingga dia mau hidup bagi Dia yang sudah mati dan bangkit baginya. Siapakah yang melakukan hal itu? Roh Kudus. Paulus di dalam Filipi 2:13 berkata, "karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya." Allah yang bekerja di dalam diri kita adalah Allah Oknum ketiga Tritunggal, Roh Kudus. Dia berada dalam diri seseorang dan membuat cinta kasih yang tadinya tidak mungkin kita miliki, menjadi mungkin. Kasih memenuhi hati kita. Bukan saja demikian, Roma 5:5-6 mengatakan bahwa pada waktu kita berada dalam sengsara dan penderitaan, Roh Kudus mencurahkan sesuatu secara merata dalam hati kita. Apa yang dicurahkan? Cinta kasih Allah. Ketika Roh memenuhi seseorang, maka cinta kasih Allah akan memenuhi hatinya. Tatkala Roh memenuhi seseorang, dia tidak akan digoyahkan oleh penderitaan, siksaan, sengsara, kematian, dan kesulitan duniawi karena cinta kasih Allah dicurahkan merata di dalam hatinya. Dengan cinta kasih itulah dia mengatasi segala penderitaan dan kesulitan.[8]










BAB III
III.I. Kesimpulan
            Berdasarkan penjelasan pada Bab II maka penulis dapat simpulkan :
1.     Sebagai hasil dari Baptisan Roh Kudus kita bisa mengalami kepenuhan Roh , yaitu kita di bawah kuasa Roh. Kepenuhan Roh berarti keadaan seseorang ada di bawah kuasa Roh , atau keadaan seseorang dibawah pemerintahan Roh Kudus, atau dengan kata lain kehidupan seseorang yang kepenuhan Roh Kudus hidupnya benar-benar dikendalikan oleh Roh Kudus, apa yang dilakuan berdasarkan kehendak Roh Kudus dan untuk kemulyaan nama Tuhan Yesus dan Allah Bapa di Surga.
2.    Dalam bahasa Yunani untuk menjelaskan “ kepenuhan ” menggunakan dua kata yaitu Pleroma yang memilki arti sesuatu yang di penuhi, dalam penggunaan istilah ini memiliki arti penuh dengan ( Kis 2:4, 4:8,3 ) ini terjadai pada peristiwa penthakosta, dimana murid-murid Yesus dengan tiba-tiba menerima Roh Kudus dan mampu berbicara dengan Bahasa Roh. Dan yang kedua adalah Plerouste yang memiliki arti sesuatu yang memenuhi, dalam penggunaan istilah ini memiliki arti dipenuhi dengan ( Kis 6:3,5, 7:55 ) ini terjadi pada saat peristiwa pemilihan tujuh orang untuk melayani orang miskin ( pasal 6 ) dan pada saat peristiwa menjelang kematian Stefanus ( pasal 7 ). Pada kedua peristiwa ini masing-masing tokoh di penuhi dengan Roh Kudus.
3.    Pengajaran Perjanjian Baru tentang bagi mana di penuhi Roh kudus dapat di ringkas dalam tiga istilah : Pengertian, kepatuhan, dan berjalan dalam Iman.
4.    Selanjutnya adalah ciri-ciri orang di penuhi dengan Roh Kudus. Ciri-cirinya adalah :
v  Taat pada Roh Kudus
v  Hidup kudus
v  Menjunjung tinggi Firman Tuhan
v  Haus akan Tuhan ( Maz 42:1 )
v  Haus Firman Tuhan ( Maz 1:3 )
v  Berani bersaksi ( Kis 1:8 )
v  Menghasilkan buah Roh ( Mat 7:20 )

Kepenuhan Roh Kudus merupakan hal yang harus di alami oleh setiap orang Kristen, ketika seseorang mengalami kepenuhan Roh Kudus ia akan menjadi orang Kristen yang benar dan berkenan dihadapan Allah karena apa yang dilakukan dalam hidupnya berdasarkan pimpinan Roh Kudus, bukan orang kristen KTP ( Kristen tanpa pertobatan ).
Penulis berharap melalui makalah ini banyak pembaca yang merasa menerima berkat dan semakin memahami arti dari kepenuhan Roh Kudus sehingga bisa menjadi orang Kristen yang benar di hadapan Allah. Tuhan Yesus memberkati kita semua, amin.













III.II. Daftar pustaka
1.    Alkitab. LAI
2.    Pdt. Dr. Chung, Barnabas, Roh Kudus, Medan: Sekolah Tinggi Teologia Baptis Medan.
3.    Graham, Billy, Roh Kudus, Bandung: Lembaga literature Baptis, 1996.
4.    Dr. Tobing, L, Viktor, Roh Kudus, Medan: Yayasan Persekutuan Doa dan Penelaahan Alkitab, 2006.
5.    www.sabda,com
6.    http://www.gsjabatutulis.com/berita-dan-artikel/kesaksian/1349-renungan-karunia-roh-karena-kasih-dan-untuk-mengasihi.



[1] Pdt. Dr. Barnabas Chung. Roh Kudus, (Medan: Sekolah Tinggi Teologia Baptis Medan), 40
[2] Billy Graham. Roh Kudus, (Bandung: Lembaga literatur Baptis, 1996),147
[3] Dr .Viktor l tobing. Roh Kudus, (Medan: Yayasan Persekutuan Doa dan Penelaahan Alkitab, 2006),96-100
[4] Billy Graham. Roh Kudus, (Bandung: Lembaga literatur Baptis, 1996),150-159
[5] Billy Graham. Roh Kudus, (Bandung: Lembaga literatur Baptis, 1996),170-193
[6] www.sabda,com
[7] http://www.gsjabatutulis.com/berita-dan-artikel/kesaksian/1349-renungan-karunia-roh-karena-kasih-dan-untuk-mengasihi

[8] www.sabda.com

KRITIK BUKU “ TEOLOGI PERJANJIAN LAMA 2 ” KARYA DR CRISTOPH BARTH



SEKOLAH TINGGI TEOLOGIA BAPTIS  MEDAN





KRITIK BUKU
“ TEOLOGI PERJANJIAN LAMA 2 ”

Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat
Dalam Menempuh Mata Kuliah
TEOLOGI PERJANJIAN LAMA 2

Dosen Pengampu : Fernando Tambunan, M.Th

Oleh :
Thomas Aristiawan
NIM : 11.01.0016
MEDAN
2013
KERITIK BUKU TEOLOGI PERJANJIAN LAMA 2
 KARYA  DR CRISTOPH BARTH

Ketika kita berbicara dan membahas tentang bangsa Israel banyak hal yang harus kita pahami dan menggerti secara benar  tentang bangsa Israel baik dalam segi budaya dan kegiatan agamawi mereka.
Bangsa israel adalah bangsa yang sangat istimewa di mata Allah, bangsa pilihan, bangsa yang selalu di utamakan oleh Allah. Allah sangat mengasihi bangsa ini mulai dari nenek moyang mereka hingga saat ini.
Allah memberikan janji kepada Abraham, bahwa Abraham akan menjadi bangsa yang besar, Allah akan memberikan berkat keturunan dan berkat Tanah. Allah sendirilah yang berinisiatif berjanji kepada Abraham, hal ini menunjukan bahwa sangatlah besar cinta dan kasih Allah terhadap Abraham (yang akhirnya menjadi bangsa Israel).
Kasih Allah terus di tunjukan kepada bangsa Israel ketika bangsa ini di perbudak di mesir, keluar dari mesir yang dipimpin oleh Musa, dan dalam perjalanan menuju tanah kanaan walaupun bangsa ini tegar tengkuk di hadapan Allah.
Masuknya bangsa Israel ke dalam Tanah Kanaan serta menguasai bangsa kanaan ini adalah wujud bukti perjanjian Allah dan Abraham. Allah selalu menepati janjiNya. Dan Allahlah yang berinisiatif menjadikan bangsa Israel menjadi bangsa yang besar dan menikmati hidup didalam tanah kanaan, tanah yang beralimpah susu dan madu.
Dalam tulisan saya ini, saya akan mengkritik buku yang di tulis oleh Dr Cristoph Barth, bukunya berjudul TEOLOGI PERJANJIAN LAMA 2, yang berkaitan dengan pembahasan tentang bangsa Israel. Menurut saya ada beberapa hal yang di sampaikan oleh DR Cristoph Barth yang tidak sesuai dengan Alkitab dengan kata lain tidak ataupun kurang Alkitabbiah.
Pada bagian pendahuluan bab 6 hal 3 penulis menuliskan bahwa “ perang memang ganas dan ahli yang berpendapat bahwa cerita pendudukan Kanaan di tulis menurut pola peperangan yang dilakukan raja Asyur, yang bermaksud untuk menakuti-nakuti semua musuhnya ( dengan melipat gandakan jumlah orang yang tewas ) “, dalam hal ini saya sangat tidak setuju, hal ini seakan menyatakan bahwa Alkitab semacam buku komik bacaan anak-anak saja dengan peristiwa-peristiwa yang menghibur dan dibuat-buat yang bertujuan agar para pembacanya merasa puas dan terhibur.
Dalam Alkitab sangat jelas diceritakan bagimana peristiwa kemenangan bangsa Israel melawan bangsa-bangsa yang mendiami tanah Kanaan, dan kemenangan bangsa Israel dalam peperangan bukan hasil usaha bangsa Israel sendiri melainkan Allah turut campur dalam semua peristiwa yang terjadi dalam kehiduan bangsa Israel, contohnya dalam Yosua 5 ayat 13 sampai 15 dalam peristiwa penyerangan kota Yerikho, dalam pasal dan ayat tersebut dengan jelas bahwa Yosua bertemu dengan seorang panglima balatentara Allah, dan akhirnya yerikho jatuh dalam tangan bangsa Israel. Hal ini sangat jelas bahwa Israel menang saat berperang bukan karena kekuatan mereka sendiri tetapi karena Allah yang campur tangan, artinya adalah  tidak mungkin jumlah korban perang yang israel kalahkan dilebih-lebihkan dan tidak sesuai dengan kenyataan dengan tujuan agar musuh merasa takut.
Bangsa Israel adalah bangsa pilihan Allah jadi tidak mungkin merasa takut terhadap lawan selama Allahlah yang berperang bagi mereka. Pemusnahan bangsa kanaan juga merupakan penghukuman Allah terhadap mereka, karena mereka telah melakukan kejahatan yang sudah berlangsung lama di hadapan Allah. Allah memakai bangsa Isarel sebagai alat untuk menghukum bangsa kanaan.
Dalam bagian penutup penulis juga mengatakan bahwa bangsa israel masuk  ke dalam tanah kanaan mula-mula menetap di daerah pegunungan, dengan jumlah penduduk yang sedikit, berhubungan dengan kaum petani yang miskin dan berdampingan dengan orang kanaan, karena perbedaan mereka tidak bisa hidup bersama dan Allah memilih Israel dan israel menghancurkan Kanaan. Dalam hal ini saya juga katakan kurang tepat, ketika kita menganalisa kembali ke dalam Alkitab kita akan tahu bagaimana bangsa Israel masuk ke dalam Tanah Kanaan.
Musa memimpin bangsa israel belum sampai masuk kedalam tanah kanaan, Ia hanya sampai di seberang sungai Yordan. Allah tidak mengijinkan musa masuk dalam tanah kanaan karena kesalahannya. Musa hanya memandang tanah kanaan dari dataran Moab dan naik kegunung Nebo ( Ulangan 34). Dan pada Yosua pasal 1dan pasal selanjutnya disitu di jelaskan bahwa yang memimpin orang Israel menyebrang sungai Yordan dan masuk ketanah kanaan adalah Yosua bin Nun. Jadi kesimpulannya adalah bahwa teori yang di jelaskan penulis buku yang telah saya singgung diatas adalah kurang tepat dan saya tidak setuju.
Dalam bab tujuh halaman 60 terdapan tulisan penulis yang mengatakan bahwa kekuatan nazir yaitu simson ternyata tidak banyak berguna dan bahkan berkali-kali lenyap oleh tipu muslihat orang Filistin, saya rasa tulisan ini kurang tepat. Dalam hal ini bukannya kekuatan yang dimiliki Simson tidak berguna tetapi simsonlah yang memberitahukan sendiri rahasia kekuatan yang ia miliki kepada Delila, karna simson sangat mencintai Delila sehingga hatinya merasa berbelas kasihan kepada delila dan mengatakan rahasianya. Hal ini bukan berbicara tentang kekuatan yang dimiliki Simson sebagai nazir Allah yang tidak banyak berguna tetapi lebih pada persoalan hati simson.
Selanjutnya penulis katakan bahwa cerita ini adalah suatu cerita rakyat yang penuh humor yang segar, dalam hal ini saya juga sangat tidak setuju. Ketika kita berbicara tentang cerita rakyat, kita harus tahu terlebih dahulu apa yang di maksud dengan cerita rakyat. Cerita rakyat adalah cerita yang banyak dengar oleh masyarakat, yang berkaitan erat dengan budaya dan kehidupan sosial masyarakat setempat. Misalnya cerita tentang danau toba, cerita tentang malin kundang di sumatera barat. Kebenaran cerita rakyat sendiri sangat di ragukan dan sangat bisa hanya dikatakan sebagi cerita dongeng sebelum tidur. Ketika cerita Simson dikatakan cerita rakyat rakyat saya sangat menentang karena sumber cerita simson berasal dari Alkitab, Alkitab di yakini oleh saya sebagi Firman Tuhan. Dan saya sangat meyakini bahwa cerita Simson dalam Alkitab benar-benar terjadi dan bukan hanya dongeng belaka. Kalau dikaitkan dengan cerita yang berisi humor segar, hal itupun menurut saya kurang tepat. Pertannyaan saya selanjutnya adalah apa Alkitab sebagi buku humor ?....sehingga oleh penulis katakan cerita Simson penuh humor yang segar, jika seperti itu keotoritasan Alkitab di pertanyakan donk,,,???,,,,,saya mau katakan bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan dan segala sesatu yang tertulis di dalamnya mempunyai kuasa untuk merubah hidup kita kearah yang lebih baik untuk dekat kepada Tuhan, bukannya buku humor seperti yang penulis katakan.
Selanjutnya berkaitan dengan Debora, penulis katakan bahwa debora duduk di bawah pohon ternama, saya mau katakan bahwa debora tidak duduk di bawah pohon ternama tetapi Debora duduk di bawah pohon korma. Dalam buku penulis katakan bahwa Debora menasehati berdasarkan hukum Taurat, tetapi dalam Alkitab tidak ayat 4-10 tidak dapat saya temukan bahwa Debora menasehati bangsa Israel berdasarkan Hukum Taurat, dalam ayat ini debora hanya menyampaikan kepada bangsa Israel untuk maju berperang menuju gunung tabor karena Allah menyertai mereka (ayat 6).
Setelah saya baca dan coba untuk memahami isi dari buku karya DR Crishtoph barth ini dapat saya simpulkan bahwa buku ini dapat dikatakan kurang baik, banyak hal yang tertulis didalam buku ini tidak sesuai dengan kebenaran Alkitab sebagi Firman Tuhan, banyak hal yang harus di perbaiki agar sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan sehingga para pembaca buku ini tidak merasa bingung.
Buku ini kurang baik untuk di baca oleh kaum awam ataupun oleh para pemula mahasiswa teologi karena akan banyak menimbulkan pertanyaan dan kebingungan para pembacanya. Saya menyarankan buku ini untuk di tarik dari peredaran pemasaran atau di terbitkan buku revisinya yang sesuai dengan Alkitab sebagai Firman Tuhan.